Kehamilan dengan Berat Badan Berlebih

Bookmark and Share
by: bidan f.oka

Segala sesuatu yang berlebihan pasti akibatnya tidak baik. Kelebihan berat badan juga bisa menimbulkan risiko munculnya berbagai penyakit yang tidak diharapkan. Penyakit hipertensi, diabetes, Jantung bahkan stroke.
Berat badan yang ideal adalah dambaan semua orang. Untuk mengetahui kondisi berat badan kita berada pada tingkat kelebihan berat badan atau pada tingkatan berat badan ideal dapat diukur dengan rumus:

Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan - 100) - ( 10% x (tinggi badan -100) )
Contohnya : Jika tinggi badan kita adalah setinggi 150 cm, maka berat badan ideal kita adalah (150 - 100) - (10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg.

Ibu hamil yang mengalami kegemukan atau istilahnya obesitas juga dapat berisiko buruk pada kehamilan dan janin yang dikandungnya. Pada ibu, kegemukan akan membuat beban jantung jadi terlalu berat, selain itu tekanan pada pembuluh darah akan meninggi akibat tebalnya lemak. Risiko lain yang harus dihadapi adalah ibu bisa mengalami pre-eklamsia dan diabetes saat hamil (gestational diabetes). Timbunan lemak dalam tubuh dapat diubah menjadi glukosa oleh hormon kehamilan (Beta HCG/ Human Chorion Gonadotropine).

Sementara akibatnya pada bayi adalah lahir dengan berat badan besar >4 kg, hal ini dapat membahayakan ibu dengan risiko tersangkutnya bahu bayi di jalan lahir pada persalinan normal (distosia bahu), persalinan lama dan meningkatnya angka persalinan caesar. Sebaliknya bayi dapat lahir dengan berat rendah (di bawah 2 kilogram). Ini terjadi karena pasokan nutrisi janin berkurang akibat pembuluh darah ke plasenta yang menyempit, sehingga bayi tidak bisa berkembang optimal.

Pada ibu hamil dengan berat badan yang normal, idealnya mengalami kenaikan berat badan 10 - 16 kilogram selama kehamilan. Ibu hamil membutuhkan energi 17% lebih tinggi, atau rata-rata 2500 kkal/hari dibandingkan sebelum hamil. Apabila berat badan ibu sebelum hamil tergolong ideal (sesuai indeks massa tubuh), maka ia hanya perlu tambahan kalori 300 kkal/hari. Komposisi makanan sebaiknya terdiri dari 20% protein, 30% lemak, dan 50% kalori.

Untuk menghitung seberapa BB ideal Anda bertambah selama hamil, kita bisa menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh (IMT).
IMT= BB sebelum hamil/
Tinggi Badan (dalam M)² = Nilai IMT


Nilai IMT Status
<19,8-20>26 obesitas maka pertambahan berat badan ideal selama hamil 7 kg

Contohnya:
BB sebelum hamil 67 kg
Tinggi Badan : 154 cm
Perhitungan : 67/(1.54)² =28,25
Jadi nilai IMT-nya = 28,25 (Obesitas)
Jadi ibu dengan kondisi diatas termasuk obesitas. Sebaiknya selama hamil berat badannya hanya bertambah sekitar 7 kg.

Diet pada ibu hamil dalam artian mengurangi asupan makanan yang dibutuhkan ibu sangat tidak dianjurkan, selain nutrisi yang dibutuhkan ibu berkurang sekaligus asupan makanan buat janin juga berkurang. Dikhawatirkan tumbuh dan kembang janin nantinya menjadi terhambat.
Bagi ibu yang berat badannya berlebih (overweight) dapat menyiasatinya dengan mengurangi cara mengolah makanan dengan menggoreng atau menumis, sehingga konsumsi minyak pada ibu hamil juga berkurang. Biasakan sarapan pagi dengan kandungan makanan yang kaya nutrisi dan kurangi kandungan lemaknya. Kebiasaan tidak sarapan pagi dapat meningkatkan keinginan ibu untuk makan lebih banyak lagi (ngemil) dan biasanya makanan yang dikonsumsi tidak lagi dapat terkontrol. Ganti cemilan ibu dengan buah-buahan. Selanjutnya perbanyaklah minum air putih, minimal 8 gelas perhari. Selain cairan yang cukup memang penting untuk tubuh, dapat pula mengurangi keinginan ibu untuk ngemil.

Olahraga pada ibu hamil tidak dilarang. Tetapi dilakukan dengan tidak berlebihan. Berjalan kaki di pagi hari merupakan olahraga yang murah dan aman. Sekaligus dapat membakar kalori ibu sehingga ibu semakin segar dan fit.

Berfikirlah positif, sehingga ibu terhindar dari stress, sehingga bayi yang diharapkan dapat lahir dengan baik dan sempurna.

http://www.scienceagogo.com/news/img/pregnant_2is.jpg


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar