Kalau mendengar kata Bidan, pasti yang tersurat di dalam benak kita adalah perempuan dan tugasnya membantu ibu-ibu melahirkan. Tetapi kalau mendengar bidan berjenis kelamin lelaki, pasti kedengarannya agak tidak lazim. Padahal dokter spesialis kebidanan malah kebanyakan para pria macho. Kalau di Indonesia belum ada bidan lelaki dan peraturan pemerintah apalagi IBI (Ikatan Bidan Indonesia) tidak membenarkan bidan berjenis kelamin pria. Tapi di luar negri, apalagi negara maju, bidan lelaki bukanlah hal yang aneh.
Kalau kita melihat alkisahnya dahulu kala di United kingdom atau kita kenal dengan Inggris Raya. Kebidanan secara tradisional masih dianggap sebagai perawatan kehamilan yang lazim dilakukan oleh perempuan kepada perempuan pula. Di mulai dari abad ke-16 para lelaki mulai tertarik sekaligus terlibat dalam perawatan wanita hamil. Pada masa ini istilah “Bidan Lelaki” mulai digunakan.
Tindakan medis yang terjadi pada tahun di abad tersebut menjadi pelopor bergabungnya bidan lelaki menjadi spesialis kebidanan. UU Bidan pertama tahun 1902 memberikan pengakuan hukum kepada bidan perempuan. Undang-undang tersebut juga melarang wanita yang tidak mempunyai kualitas untuk melakukan praktek, tetapi bidan lelaki yang tidak memenuhi kualitas pelayanan masih bisa beroperasi. Celah ini di tutup pada tahun 1926. Undang-undang kebidanan tahun 1952 melarang bidan lelaki untuk mengikuti pelatihan dan berpraktek sebagai bidan. Tetapi pada akhir 1960-an dan awal 1970-an sejumlah kecil perawat laki-laki mulai menentang gagasan bahwa laki-laki tidak diperkenankan menjadi bidan.
Selanjutnya pada tahun 1975 mulai diperkenalkan rancangan undang-undang yang tujuannya menghapus diskriminasi sex dalam suatu pekerjaan. Akhirnya tahun tersebut merupakan tahun terakhir yang menjadi penghambat jenis kelamin tertentu memasuki sekolah kebidanan. Kemudian didirikanlah dua sekolah kebidanan yang dialokasikan untuk pelatihan bidan lelaki, yang akan terus di pantau untuk memastikan kesesuaian laki-laki sebagai bidan.
Pada tahun 1977 laki-laki pertama masuk pelatihan kebidanan. Pada tahun 1979 “percobaan” itu dianggap sukses, dan ternyata “bidan lelaki pada umumnya dapat diterima oleh ibu, suami, para bidan umumnya dan staf medis lainnya”. Pada tahun 1982 Royal College of Midwives merekomendasikan bahwa pendidikan bidan harus dibuka untuk laki-laki. Pada 16 Maret 1983 Menteri Luar Negeri mengumumkan bahwa hambatan yang terdapat dalam Undang-Undang Diskriminasi Seks (1975) yang berkaitan dengan bidan laki-laki itu harus dihapus.
Pria yang sekarang bebas untuk melatih dan juga berpraktek sebagai bidan. Pada tahun 1995 terdapat 98.337 bidan terdaftar di UKCC, 135 adalah laki-laki dan 98.202 adalah perempuan.
Pada tahun 1995 terdapat 35.310 bidan berlatih di Inggris, 87 ini adalah laki-laki dan 35.223 adalah perempuan.
website.lineone.net.
www.radmid.demon.co.uk/malemidwife.htm
berbagai sumber..
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar