Home » BIDAN Story » BIDAN "SRIKANDI" YANG PERKASA
BIDAN "SRIKANDI" YANG PERKASA
Jakarta, Bidan adalah sahabat, pemberdaya dan pelayan perempuan yang mungkin sering dianggap remeh. Padahal bidan adalah tonggak kesehatan masyarakat khususnya yang tinggal di daerah terpencil.
Srikandi Award memberi anugerah pada 10 bidan teladan untuk kerja keras, bakti dan pengabdiannya pada masyarakat. Dalam rangka memperingati hari ibu, Ikatan Bidan Indonesia bekerja sama dengan PT Sari Husada menganugerahkan Srikandi Award bagi 10 bidan terbaik Indonesia, di Balai Kartini Jakarta, Rabu malam (23/12/2009).
Srikandi Award merupakan apresiasi bagi para bidan yang menjalankan program pembangunan kesehatan yang dijalankan oleh bidan yang melibatkan tokoh dan anggota masyarakat di tempat bidan tersebut berdomisili.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi adalah faktor yang mendasari pemberian penghargaan bagi bidan teladan ini, terutama bidan yang melayani masyarakat di daerah terpencil dan tidak terjangkau tenaga kesehatan lain.
Data survei demografi Indonesi tahun 2005 menunjukkan terdapat 228 kematian ibu dan 34 bayi meninggal dalam 1000 kelahiran hidup. Melalui program pos bhakti bidan, diharapkan angka kematian tersebut bisa menurun dan bisa mencapai target MDG (Millenium Development Goals) di tahun 2015, khususnya pada MDG poin 4 dan 5, yaitu menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan maternal.
Dalam program pos bhakti bidan tersebut, panitia menyeleksi 145 bidan dari 500 proposal yang diajukan. Setelah melalui tahap sosialisasi, mentoring, monitoring serta evaluasi, akhirnya terpilihlah 10 bidan terbaik dalam menjalankan programnya sehingga bisa dijadikan model dan inspirasi bagi upaya pembangunan kesehatan yang dijalankan masyarakat.
Sepuluh bidan terbaik itu terdiri dari dua kategori yaitu kategori MDG 4 dan MDG 5.
Untuk bidan terbaik kategori MDG 4 adalah:
Juara pertama: Siti Aminah dari Kalimantan Timur
Juara kedua: Ristin Setyaningsih dari kabupaten Pati
Juara ketiga: Yuninda dari Semarang
Juara keempat: Syarifah Ningsih dari Kalimantan Barat
Juara kelima: Martha dari Jepara.
Sementara itu untuk bidan-bidan berprestasi kategori MDG 5 adalah:
Juara pertama: Husniar dari Padang
Juara kedua: Listiyani Ritawati dari Gunung Kidul
Juara ketiga: Bimoarti dari kabupaten Demak
Juara keempat: Nurhayati Wantono dari kabupaten Grobogan
Juara kelima: Erni Supriyani dari Bandung.
"Bidan adalah agent of change. Saya kagum sekaligus iri dengan mereka. Mereka itu perempuan yang dalam kultur Indonesia sering dianggap makhluk lemah, tapi ternyata mereka bisa jadi tokoh yang disegani dan sangat berjasa untuk masyarakat. Yang membuat saya kagum juga adalah suami-suami mereka yang sangat mendukung profesinya," kata Dr Kartono Muhamad, mantan ketua IDI yang merupakan salah satu juri dalam acara penghargaan Srikandi Award.
http://health.detik.com/read/2009/12/24/112801/1265614/763/bidan-bidan-srikandi-yang-perkasa
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar