Memecahkan Rekor dunia Olimpiade bukanlah hal yang mudah, Hal ini dibuktikan pada tahun 1932, rekor dunia lari jarak 100m adalah 11,9 dan pada tahun 2008 menjadi 11,3. Prestasi ini dapat dicapai dengan latihan keras.
Sekarang, sebuah studi ilmiah dilakukan pada tikus untuk menunjukkan bahwa hasil yang sama secara teoritis bisa diperoleh dengan perubahan sederhana dalam diet yang digunakan olahragawan secara teratur.
Sekarang, sebuah studi ilmiah dilakukan pada tikus untuk menunjukkan bahwa hasil yang sama secara teoritis bisa diperoleh dengan perubahan sederhana dalam diet yang digunakan olahragawan secara teratur.
Tentu saja, semua atlet melakukan diet khusus, untuk memastikan tubuh mereka tetap sempurna, agar bisa berlari dengan kecepatan tinggi pada jarak yang pendek. Peneliti dari Research Institute of Wildlife Ecology (RIWE), Austria menunjukkan, bahwa rata-rata tikus yang diberi asam lemak tak jenuh ganda(polyunsaturated fatty acids) mengalami peningkatan kinerja yang setara dengan yang diperoleh manusia setelah banyak latihan dan diet.
Dalam percobaan, peneliti mencatat bahwa tikus yang diberi makan lebih dari dua minggu dengan diet tinggi menggunakan minyak bunga matahari, yang kaya akan asam lemak tak jenuh n-6, berlari rata-rata 0,19 meter/detik, lebih cepat daripada tikus yang diberi makanan tinggi menggunakan minyak biji rami, yang kaya akan asam lemak n-3. Ini berarti, selama dua-meter sprint, tikus-tikus dalam kelompok pertama menang sekitar 0,4 meter.
"Hasil penelitian pada tikus ini menunjukkan bahwa perbedaan umum dalam diet asupan asam lemak tak jenuh ganda n-6/n-3 dapat memiliki efek biologis yaitu kecepatan berjalan maksimum" jelas Dr Christopher Turbill. Dia menambahkan bahwa, pada spesies lain, otot dan tulang kerangka yang terisi asam lemak n-6 umumnya kecepatannya meningkatkan. Diet dengan asam lemak juga dapat mempengaruhi kecepatan berjalan maksimum vertebrata lainnya, termasuk manusia.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar