Anda tetap dapat melakukan hubungan suami isteri selama anda hamil sembilan bulan kecuali jika ada alasan secara medis dan atas saran dari dokter atau bidan anda untuk tidak melakukan hubungan seks
Tetapi pada saat kehamilan sudah semakin membesar maka perut andapun akan semakin besar dan saat itu anda perlu melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman buat anda saat melakukan hubungan seks ini.
Seksualitas adalah ungkapan dari dua individu akan perasaan,hasil kasih sayang, saling menghargai, perhatian dan saling menyenangkan satu sama lain. Tidak hanya terbatas hanya di tempat tidur dan bagian tubuh.
Tujuan melakukan hubungan seks selama kehamilan adalah sebagai ungkapan kasih sayang antara suami istri, untuk mendapatkan kesenangan, untuk mengatasi gejala psikologis yang bisa berpengaruh pada kehamilan dan persalinan dan sebagai kebutuhan biologis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan seks dalam kehamilan
Faktor Fisik :
a. Pembesaran perut
b. Pembesaran buah dada
c. Penyempitan genital atau alat kelamin wanita
d. Mual dan muntah
e. Keletihan
f. Kepekaan cerviks
Faktor psikologis
a. Takut menyakiti janin
b. Takut infeksi
c. Arti seks setiap orang
d. Arti kehamilan bagi setiap orang
e. Hubungan antar personal diantara pasangan
f. Kehamilan direncanakan atau tidak
g. Kecemasan akan peristiwa persalinan yang akan datang
Reaksi pria dalam menghadapi seks selama kehamilan
Reaksi positif
a. Lebih menyayangi karena kehamilan diharapkan
b. Perasaan senang
c. Merasa nikmat karena gairah seks istri meningkat pada trimester I dan II
d. Perubahan peran
Reaksi negatif
a. Kehamilan dapat menimbulkan konflik
b. Suami tidak tahu kalau berhubungan suami istri dibolehkan
c. Merasa cinta dan perhatian istri berkurang
d. Menerima istri dengan perasaan kurang baik
e. Cemburu, takut kehilangan perhatian dan cinta istri sesudah melahirkan
5 Hubungan seks aman sejak janin terbentuk sampai dengan dimulainya masa persalinan,
Syarat Seks aman :
• Hamil jalan lahir normal dan tidak ada kontra indikasi
• Ibu tidak punya riwayat keguguran maupun lahir prematur
• Keduanya menginginkan
Saat sebaiknya membatasi hubungan seks
• Perdarahan tidak diketahui penyebabnya
• Riwayat keguguran
• 8-12 minggu terakhir ada tanda-tanda atau riwayat prematur dan Ketuban pecah dini
• Placenta previa
• Gemelli pada trimester akhir
• Cerviks membesar
Posisi Hubungan Seks yang Aman
1. Posisi Tidur Miring
Posisi ini sang istri harus menarik kedua kakinya sehingga pahanya berada di sudut tegak lurus dengan badannya. Sedang suami tidur menyamping tepat di belakang istri
2. Posisi Balap Kuda
Posisi ini, istri banyak memegang peranan, Lakukan posisi ini dengan cara suami duduk meluruskan kedua kakinya, lalu istri duduk membelakangi suami sambil merapatkan panggul. setelah itu kedua paha istri mengapit panggul suami. Posisi ini dijamin tidak menekan perut yang sudah membesar
3. Posisi Tempel Sendok
ini merupakan posisi yang pas karena tidak membuat Anda kelelehan. Caranya, Anda dan suami tidur menghadap arah yang sama, Anda memunggungi suami. Lakukan dengan jarak serapat mungkin agar penetrasi dapat dilakukan
4. Posisi Silang
Jika menerapkan gaya ini, kedua pasangan duduk bersama diranjang, istri duduk di atas kaki suami, kaki direntangkan hingga kaki suami berada di bawah kaki istri. Lalu kaki istri ditekankan pada perut suami untuk memudahkan penetrasi
5. Posisi Duduk di Kursi
Suami duduk di kursi dan pasangan duduk dipangkuan dengan posisi berhadapan
berbagai sumber
http://dewabenny.com/2009
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar